Artikel

Penting! Berikut Dasar-dasar Tentang Besi Beton yang Wajib Kamu Ketahui

August 21, 2024
besi-beton

Tahukah SobatBos? Besi beton, atau disebut juga rebar (reinforcement bar), adalah batang baja atau baja tulangan yang berfungsi untuk memperkuat struktur beton dalam konstruksi bangunan. Umumnya, besi beton digunakan dalam berbagai proyek konstruksi seperti fondasi, kolom, balok, dan pelat lantai untuk memastikan stabilitas dan daya tahan struktur bangunan. Besi ini memiliki dua tipe, yaitu polos dan ulir, serta memiliki ukuran diameter yang beragam, mulai dari 6 mm hingga 22 mm lebih.

Terkait sejarah dan awal mulanya, SobatBos bisa baca artikel berikut : Ditemukan Oleh Joseph Monier. Berikut Ulasan Lengkap Sejarah dan Evolusi Besi Beton: Revolusi Konstruksi dari Masa ke Masa 

Maka dari itu, Jika SobatBos ingin mengetahui lebih detail tentang besi beton, mulai dari anatomi, tipe, hingga cara menghitung beratnya, mari kita bahas tuntas melalui artikel ini.

Mengenal Tipe-Tipe Besi Beton (Polos dan Ulir)

Besi beton hadir dalam dua tipe utama dengan karakteristik yang berbeda untuk kebutuhan konstruksi yang spesifik.

Ulir

Besi beton ulir memiliki tonjolan atau ulir di sepanjang permukaannya. Fungsi dari ulir ini adalah untuk meningkatkan adhesi antara besi dan beton, sehingga memberikan ikatan yang lebih kuat. Besi ulir umumnya digunakan dalam konstruksi yang mampu menahan beban lebih tinggi, seperti fondasi, plat lantai, dan dinding penahan.

Meskipun demikian, besi beton ulir tergolong lebih sulit dibentuk dan dipotong dibandingkan besi polos. Biayanya pun cenderung lebih tinggi karena proses pembuatannya yang lebih kompleks.

Polos

Besi Beton Polos memiliki permukaan yang halus dan lurus, memberikan penampilan yang bersih dan seragam. Besi ini sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan tegangan tarik lebih rendah, seperti pembuatan kolom, balok, dan elemen struktural lainnya di mana adhesi dengan beton tidak menjadi faktor krusial.

Keunggulan besi polos adalah lebih mudah dibentuk dan dipotong, menjadikannya lebih fleksibel. Namun, karena adhesinya yang lebih rendah, besi beton polos kurang cocok untuk menahan beban geser dan tegangan tarik yang tinggi.

Marking (Penandaan Penting)

Marking adalah penandaan yang biasanya terdapat pada permukaan besi beton. Marking ini berfungsi untuk memberikan informasi tentang spesifikasi dan asal-usul produk. Informasi ini sangat penting bagi kontraktor, insinyur, dan pembeli untuk memastikan bahwa material yang digunakan sesuai dengan standar dan kebutuhan proyek.

Berikut adalah jenis-jenis marking yang sering ditemukan:

  • Marking Merek: Digunakan untuk membedakan satu dengan yang lain.

  • Marking SNI: Semua merek yang sudah mengantongi SPPT berhak mencetak tanda SNI pada produknya.

  • Marking Ukuran Diameter: Dicetak sesuai ukuran.

  • Marking TP/TS: Menggambarkan daya tarik atau daya tekuk.

Ukuran Besi Beton dan Aplikasinya dalam Konstruksi

Salah satu elemen penting dalam konstruksi beton bertulang adalah ukuran diameter besi beton. Ukuran ini menentukan kekuatan dan kegunaan dalam aplikasi konstruksi yang berbeda.

Berikut adalah penjelasan detail mengenai ukuran diameternya:

  • Diameter 6 mm: Digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan fleksibilitas tinggi, seperti pembuatan rangka besi untuk kolom dan balok ringan. Cocok untuk konstruksi skala kecil, pagar, atau proyek DIY lainnya.

  • Diameter 8 mm: Sering digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan kekuatan lebih dari diameter 6 mm. Umumnya dipakai pada pembuatan sloof (balok pondasi) dan kolom ringan di bangunan residensial.

  • Diameter 10 mm: Menawarkan keseimbangan antara kekuatan dan fleksibilitas. Sering digunakan pada pembuatan balok dan kolom untuk rumah tinggal atau bangunan dengan beban sedang.

  • Diameter 12 mm: Memberikan kekuatan yang cukup untuk struktur yang menanggung beban lebih berat. Cocok untuk kolom, balok, dan plat lantai pada bangunan residensial dan komersial.

  • Diameter 13-16 mm: Digunakan untuk struktur yang memerlukan kekuatan lebih besar, seperti konstruksi gedung bertingkat, jembatan, dan struktur yang menanggung beban berat.

  • Diameter 19-22 mm dan lebih besar: Khusus untuk aplikasi yang memerlukan kekuatan struktural maksimal, seperti pada konstruksi infrastruktur besar.

Rumus dan Cara Menghitung Berat Besi Beton

Berat besi beton di pasaran terbagi menjadi dua, yaitu berat tabel dan berat asli. SobatBos bisa mendapatkan perhitungan berat asli berdasarkan diameter riil produk tersebut, dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Berat (kg) = 0.006165 x D x D x P

  • Koefisien: 0.006165

  • D: Diameter Riil Besi

  • P: Panjang Besi

Contoh Perhitungan: Pertama, SobatBos harus mengetahui diameter riil dari besi beton. Jika besi dengan diameter 10 mm memiliki toleransi 0.3 mm, maka diameter riilnya adalah 9.7 mm (10 mm – 0.3 mm).

Jika memiliki panjang 12 meter, maka beratnya dihitung sebagai berikut:

0.006165 x 9.7 x 9.7 x 12 = 6.96 kg

Jadi, untuk berat 10 mm dengan toleransi 0.3 mm adalah 6.96 kilogram.

Sementara itu, berat tabel dihitung dengan asumsi besi tersebut tidak memiliki toleransi. Contohnya, untuk ukuran 10 mm dengan panjang 12 meter, perhitungannya menjadi:

0.006165 x 10 x 10 x 12 = 7.39 kg

Itulah mengapa berat tabel untuk besi 10 mm sering disebut 7.4 kilogram.

Kesimpulan

Memahami dasar-dasar tentang besi beton, mulai dari tipe, marking, ukuran, hingga cara menghitung beratnya, adalah hal yang sangat penting bagi setiap SobatBos yang akan memulai proyek konstruksi. Pengetahuan ini akan membantu Anda memilih material yang tepat dan memastikan kualitas serta keamanan bangunan.

Share to Social Media :